Kemasukan Arwah oleh ELFA ADHI PRABOWO
I. Ruh Tidak Merasuki Manusia
Arwah adalah bentuk jama` dari ruh. Apabila ruh seseorang dicabut meninggalkan jasadnya, maka ruh itu dipanggil mengahadap Allah SWT untuk mempertanggung-jawabkan amalnya selama di dunia.
Dalam banyak riwayat dikabarkan bahwa ketika ketika para pengantar jenazah meninggalkan kuburan, ruh mayat itu masih bisa mendengar suara sandal mereka meninggalkan kuburan.
Proses selanjutnya adalah ruh itu di alam kubur menghadapi pertanyaan malaikat. Dan apabila hasilnya bagus, maka alam kuburnya dibuat menjadi indah dan menyenangkan. Dan begitu juga sebaliknya.
Memang terdapat keterangan bahwa ruh yang telah berpisah dari jasad itu selama di alam kubur menunggu hari kiamat akan dapat menyaksikan keluarganya di alam nyata ini. Bahkan mereka akan ikut bergembira bila keluarganya itu berbuat kebajikan dan akan bersedih bila melakukan kejahatan dan kemungkaran.
Namun tidak ada riwayat yang mengatakan bahwa ruh itu kembali ke alam dunia dan berinteraksi dengan manusia yang masih hidup. Apalagi gentayangan dan membalas dendam seperti di film horor. Semua itu hanya karangan belaka.
II. Yang Merasuki Adalah Syetan / Jin
Kalaupun ada, maka tidak lain adalah jin yang merupakan makhluq Allah juga menyamar menyerupai orang yang sudah mati. Oleh jin, suasana itu lalu didramatisir sedemikian rupa untuk menakut-nakuti orang. Intinya agar orang-orang itu percaya dan memberikan sesajen, sesembahan atau apaun yang dimintanya.
Jadi tidak ada orang yang kemasukan arwah. Yang sebenarnya terjadi adalah peristiwa dimana jin berhasil menguasai pikiran seorang manusia dan mengambil alih komando dan kesadarannya. Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Quran sebagai ibarat orang yang makan riba
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. (QS Al-Baqarah: 275).
Jin mampu berubah wujud, namun tidak sempurna seperti malaikat yang mampu berubah wujud dengan bentuk yang sangat sempurna. Dalam riwayat hadits disebutkan ketika Jibril as mendatangai Rasulullah SAW dan para shahabatnya dengan menerupai manusia, rambutnya sangat hitam dan bajunya sangat putih, wajahnyaberseri dan tidak nampak datang dari perjalanan jauh. Padahal dia bukan orang setempat dan tidak seorangpun mengenalnya.
Dalam kisah Nabi Yusuf, para wanita Mesir yang terkesima dengan wajah Nabi Yusuf berkomntar bahwa dia bukan manusia, tetapi adalah malaikat. Artinya, malaikat memang punya kemampuan berwujud manusia dengan bentuk yang sangat sempurna.
Jin memang punya kemampuan melakukan perubahan wujud meski tidak pernah bisa sempurna. Karena itu dari cerita yang sering kita dengar, penampilan ‘hantu’ selalu menyeramkan, mungkin tidak berkepala, tidak berkaki atau gosong sebelah dan sebagainya.
Ujung-ujungnya jelas perbuatan musyrik. Ini adalah kerja favorit bangsa jin yang kafir. Menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke dalam kemusyrikan.
Dan syetan / jin itu memang bisa masuk ke tubuh manusia melalui saluran / aliran darah.
Memang terkadang jin itu mengaku sebagai jin muslim dan tidak masuk ke tubuh seseorang kecuali karena orang itu melakukan hal-hal yang tidak disenangi oleh jin itu. Tetapi biar bagaimana pun, tetap saja jin itu salah dan berdosa karena telah mengganggu dan memasuki jasad orang lain. Perbuatan seperti itu tetap salah dan dosa bagi bangsa jin. Dia harus tetap dikeluarkan dengan dibacakan ayat-ayat dan doa-doa yang ma`tsur dari Nabi SAW.
III. Menangkal Syetan / Jin
Namun untuk mampu mengusir jin dengan bacaan seperti itu harus dilakukan oleh seorang yang shalih yang bersih dari kemusyrikan, maksiat dan dosa. Selain itu harus mereka yang sudah punya pengalaman berinteraksi dengan jin agar tidak jatuh tertipu. Karena jin biasanya punya seribu satu ulah dan alasan yang bila tidak dicermati dia akan memanfatkan keawaman seseorang.
Bisa jadi dia pura-pura keluar padahal masih ada dan terus mengganggu.
Memang boleh jadi jin itu muslim, karena kemusliman jin tidak otomatis menjamin dia baik dan tidak melakukan dosa atau melanggar perintah Allah SWT. Sebagaimana orang beragama Islam, tetapi banyak diantara mereka yang maksiat, berdosa, menipu, korupsi, berzina, mengganggu orang lain bahkan membunuh. Kalau jin itu muslim dan sholeh, maka tidak mungkin dia merasuki seseorang. Masuknya jin ke dalam tubuh seseorang sudah menandakan bahwa jin itu salah dan berdosa.
Untuk menangkal masuknya jin, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita `ruqiyah`, yaitu dengan membacakan kepada orang yang kesurupan itu bacaan ayat dan doa-doa tertentu. Doa-doa digunakan untuk menangkal kekuatan jin yang memasuki seseorang atau untuk mengusirnya pergi dari tubuh itu. Inilah yang boleh dilakukan.
Sedangkan mengusir jin dengan perantaran jin lainnya meskipun jin Islam, tidak diperbolehkan oleh Islam.
Termasuk yang dilarang adalah memenuhi permintaan dan syarat dari jin yang masuk ke dalam tubuh seseorang seperti minta air kembang, sesajen atau bermacam-macam permintaan. Semua itu termasuk yang dilarang. Karena hakekatnya jin itu sedang melakukan tipu daya dan bargaining kepada kita. Jin itu wajib diusir dari tubuh seseorang karena hal itu termasuk maksiat buat mereka dan dosa besar.
Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalam surat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.
IV. Penyebab Kesurupan
1. Seseorang bisa kesurupan umumnya karena lemahnya jiwa dan kosongnya hati dari zikir kepada Allah.
2. Selain itu juga karena lemahnya benteng pertahanan atas infiltrasi jin.
3. Atau dalam kondisi kesedihan yang mendalam atau kekecewaan yang sangat.
4. Atau mungkin juga disebabkan lemahnya iman dan kurangnya taqarub kepada Allah.
Karena itu nabi memerintahkan kita selalu membentengi diri dari syetan, jin dan sebangsanya dengan memperbanyak zikir dan membaca Al-Quran. Beliau SAW memerintahkan agar menerangi rumah kita dengan bacaan Al-Quran serta membasahi lidah kita selalu dengan zikir kepadanya. Selain itu beliau juga melarang kita memasang gambar bernyawa di dalam rumah serta dilarang memelihara anjing. Karena rumah yang ada gambar bernyawa dan anjingnya, malaikat Rahman tidak akan masuk ke dalamnya. Sebaliknya, jin dan syetan sangat menyenangi tempat-tempat tersebut.
Upaya unntuk menghindari jin juga dengan menghindari tempat-tempat kotor seperti tempat pembuangan sampah, WC, tempat-tempat yang kosong seperti rawa-rawa, sawah, gunung, lembah, hutan atau tempat-tempat yang memang disenangi oleh jin. Bila memang terpaksa melewatinya, maka disunahkan membaca doa dan ayat-ayat al-Quran penangkal jin. Makanya kita diajarkan doa masuk WC yang berbunyi :
Ya Alah, aku berlindung dari syetan laki-laki dan syetan wanita.
Untuk lebih luasnya, silahkan anda membaca buku-buku yang mengupas tentang jin dan aktifitasnya, seperti dua buku tulisan Syeikh Wahid Abdus Salam Bali, “Wiqayatul Insan minal Jinni was-Syaithan” dan kitab beikutnya “Ash-Sharimul Battar Li At-Tahaddi ala saharatil Asyrar”. Keduanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh beberapa penerbit. Atau buku-buku yang berkatian lainnya.
V. Metode Mengusir Jin / Syetan
Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar dalam bukunya “menolak dan membentengi diri dari sihir” menyebutkan bahwa untuk bisa terbebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara, antara lain :
1. Metode Istinthaq
Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya, nama tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang membebani tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat penyimpanan sihir serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir. Meskipun demikian, kita dituntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan apa yang diucapkan oleh setan yang ada di dalam tubuh pasien, sebab bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk menimbulkan fitnah dan memecah belah hubungan baik diantara sesama manusia.
2. Metode Istilham
Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah swt) agar Ia berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.
3. Metode Tahshin
Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur’an, zikir dan ibadah-ibadah tertentu.
Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam mengobati pengaruh sihir adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, gunung dan lain-lain. Dan bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu.
Pengobatan sihir yang diharamkan adalah menyingkirkan sihir dengan sihir juga, ini sesuai dengan perkataan Rasul yang melarang keras seorang muslim pergi ke rumah dukun dan tukang sihir untuk meminta bantuan kepadanya.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan memusnahkannya adalah pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullah saw bahwasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah memberi petunjuk kepada beliau, sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.
4. Hijamah
Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh yang terasa sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh pada tubuh, dan melemahkannya.
5. Obat-obatan
Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma ‘Ajwah kepada si penderita.
Diriwayatkan dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa setiap pagi hari memakan kurma ‘Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya baik racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari.” (HR. Bukhari)
Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma ‘Ajwah memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan sihir karena berkat do’a Rasulullah saw terhadap kurma Madinah, dan bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.
6. Ruqyah
Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah dengan membacakan ruqyah syar’iyyah (pengobatan melaui bacaan Al-Qur’an, zikir dan do’a).
Imam Ibnu Qayyim mengatakan : Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan syar’i yaitu dengan zikir, do’a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur’an. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan do’a.
Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini mampu menolak dan menghilangkan bahaya sihir, diantaranya:
a. Surat Al-Fatihah.
b. Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
c. Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
d. Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121
e. surat Al-A’raf khususnya ayat 54-55.
f. Surat Al-Mu’minun khususnya ayat 115-118.
g. Surat Yasin khususnya ayat 1-12.
h. Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.
i. Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan do’a-do’a yang dianjurkan diantaranya:
“Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berilah kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.”
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu, dengan nama Allah saya meruqyahmu.”
“Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan”
Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca do’a-do’a berikut ini:
Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Dibaca 3x pada pagi dan sore hari)
Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan sehabis salat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan Al-Ikhlash setiap selesai melakukan salat subuh dan salat maghrib serta menjelang tidur.
Seluruh cara di atas hanyalah sekedar do’a dan usaha, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.
Ruqyah Syar’iyah yang Diperbolehkan
Dan berdasarkan penjelasan ulama, maka pengobatan Ruqyah Syar’iyah diperbolehkan dengan kriteria sbb:
a. Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alqur’an dan Hadits dari Rasulullah saw.
b. Do’a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
c. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.
d. Tidak isti’anah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).
e. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
f. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari’ah.
g.Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.
Pada dasarnya membantu pengobatan dengan ruqyah adalah amal tathowu’i (sukarela) yang dibolehkan menerima hadiah dan bukan kasbul maisyah (mata pencaharian rutin).