Followers

kursus

Kursus Rawatan Islam Terbaru

Tahap 1 : akan diadakan pada 19 - 20hb. September 2015 di Akrine Kuang

Kursus ini akan menekankan kepada perkara-perkara asas dalam rawatan Islam. Kursus ini sesuai bagi pelatih baru dan juga kepada pesakit yang mahu merawat dirinya sendiri.

Pada tahap ini, peserta akan diajar antaranya:

* Bagaimana alam jin
* Kaedah membenteng diri
* Teknik mengesan kehadiran jin
* Teknik racun
* Teknik dialog
* Teknik mengeluar jin (tarik guna serban / botol)
* Teknik mandian pesakit
* Teknik bakar batu-bata
* Akrionics
* Garis panduan merawat
* Latihan rawatan
Yuran adalah RM250.00 sahaja. Tempat adalah terhad. Hanya peserta Tahap 1 yang layak untuk mengikuti kursus Tahap 2

SMS butiran anda nama, alamat, pekerjaan kepada 019 758 4801

Tahap 2 : akan dimaklomkan

Pada tahap ini hanya bagi mereka yang telah mengikut kursus tahap 1 dan perawat-perawat (bekas pelatih Akrine) yang ingin mengulangkaji / mendalami teknik rawatan. Ia lebih menekankan kepada mereka yang benar-benar mahu menjadi seorang perawat.

Antara kandungan kursus adalah:

* Persiapan diri seorang perawat
* Keperluan bilik rawatan
* Teknik tikam
* Teknik baling
* Teknik tidurkan jin
* Teknik Kembara dan Rawat (TKR)
* Teknik Rotan Objek (TRO)
* Teknik ambil barang sihir
* Teknik Rawat Tanpa Sentuh Pesakit (RENTAP)
* Teknik Serkupan Azab (TSA)
* Keberkesan Rawatan
* Latihan

Yuran adalah RM250.00 sahaja (sila bank in ke Maybank Islamic 562740110528 Pusat Rawatan Islam Nur Ehsan)

Kursus bermula 8.30 pagi sehingga 5.00ptg

Sila sms nama, tempat tinggal, pekerjan dan tahap kursus yang dipohon ke 019-7584801

Tarikh tutup permohonan adalah seminggu sebelum tarikh kursus


Penginapan di tempat kursus bagi peserta lelaki (percuma) dan sesiapa yang memerlukan Homestay sila membuat tempahan( Homestay 1: Tn. Hj. Saad 0126794304 Homestay 2 : En. Majid 0136051892 Homestay 3: Tok 4 Taufik 0122670577) dengan kadar yang segera.

Hotel yang terdekat terdapat di TSB BBaru Sg. Buluh

Kusus Pengukuhan Tahap 3

Tarikh : 15hb. November 2014

Tempat : Dewan Burhanuddin Helmy, Kuang

Masa : 8.30 pagi hingga 5.00 petang

Yuran : RM100.00

Wednesday, May 6, 2009

Ilmu Laduni, Antara Hakikat dan Khurafat



Manusia

Dilahirkan di bumi ini dalam keadaan bodoh, tidak mengerti apa-apa. Lalu Allah mengajarkan kepadanya berbagai macam nama dan pengetahuan agar ia bersyukur dan mengabdikan dirinya kepada Allah dengan penuh kesadaran dan pengertian. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."
(An-Nahl: 7Cool

Pada hakikatnya, semua ilmu makhluk adalah "Ilmu Laduni" artinya ilmu yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Para malaikat-Nya pun berkata:

"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami." (Al-Baqarah: 32)

Ilmu laduni dalam pengertian umum ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, ilmu yang didapat tanpa belajar (wahbiy). Kedua, ilmu yang didapat karena belajar (kasbiy).

Bagian pertama (didapat tanpa belajar) terbagi menjadi dua macam:

1. Ilmu Syar'iat,

yaitu ilmu tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para Nabi dan Rasul melalui jalan wahyu (wahyu tasyri'), baik yang langsung dari Allah maupun yang menggunakan perantaraan malaikat Jibril. Jadi semua wahyu yang diterima oleh para nabi semenjak Nabi Adam alaihissalam hingga nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah ilmu laduni termasuk yang diterima oleh Nabi Musa dari Nabi Khidlir . Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman tentang Khidhir:

"Yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari
sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami."
(Al-Kahfi: 65)

Di dalam hadits Imam Al Bukhari, Nabi Khidlir alaihissalam berkata kepada Nabi Musa alaihissalam:

"Sesungguhnya aku berada di atas sebuah ilmu dari
ilmu Allah yang telah Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak
mengetahuinya. Dan engkau (juga) berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang
Dia ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya juga."


Ilmu syari'at ini sifatnya mutlak kebenarannya, wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap mukallaf (baligh dan mukallaf) sampai datang ajal kematiannya.

2. Ilmu Ma'rifat (hakikat),

yaitu ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyf (wahyu ilham/terbukanya tabir ghaib) atau ru'ya (mimpi) yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan shalih. Ilmu kasyf inilah yang dimaksud dan dikenal dengan julukan "ilmu laduni" di kalangan ahli tasawwuf. Sifat ilmu ini tidak boleh diyakini atau diamalkan manakala menyalahi ilmu syari'at yang sudah termaktub di dalam mushaf Al-Qur'an maupun kitab-kitab hadits. Menyalahi di sini bisa berbentuk menentang, menambah atau mengurangi.


Bagian Kedua


Adapun bagian kedua yaitu ilmu Allah yang diberikan kepada semua makhluk-Nya melalui jalan kasb (usaha) seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, berfikir dan lain sebagainya.

Dari ketiga ilmu ini (syari'at, ma'rifat dan kasb) yang paling utama adalah ilmu yang bersumber dari wahyu yaitu ilmu syari'at, karena ia adalah guru. Ilmu kasyf dan ilmu kasb tidak dianggap apabila menyalahi syari'at. Inilah hakikat pengertian ilmu laduni di dalam Islam.

Khurafat Shufi


Istilah "ilmu laduni" secara khusus tadi telah terkontaminasi (tercemari) oleh virus khurafat shufiyyah. Sekelompok shufi mengatakan bahwa:

  1. "Ilmu laduni" atau kasyf adalah ilmu yang khusus diberikan oleh Allah kepada para wali shufi. Kelompok selain mereka, lebih-lebih ahli hadits(sunnah), tidak bisa mendapatkannya.
  2. "Ilmu laduni" atau ilmu hakikat lebih utama daripada ilmu wahyu (syari'at). Mereka mendasarkan hal itu kepada kisah Nabi Khidlir alaihissalam dengan anggapan bahwa ilmu Nabi Musa alaihissalam adalah ilmu wahyu sedangkan ilmu Nabi Khidhir alaihissalam adalah ilmu kasyf (hakikat). Sampai-sampai Abu Yazid Al-Busthami (261 H.) mengatakan:
    "Seorang yang alim itu bukanlah orang yang menghapal dari kitab, maka jika ia lupa apa yang ia hapal ia menjadi bodoh, akan tetapi seorang alim adalah orang yang mengambil ilmunya dari Tuhannya di waktu kapan saja ia suka tanpa hapalan dan tanpa belajar. Inilah ilmu Rabbany."
  3. Ilmu syari'at (Al-Qur'an dan As-Sunnah) itu merupakan hijab (penghalang) bagi seorang hamba untuk bisa sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
  4. Dengan ilmu laduni saja sudah cukup, tidak perlu lagi kepada ilmu wahyu, sehingga mereka menulis banyak kitab dengan metode kasyf, langsung didikte dan diajari langsung oleh Allah, yang wajib diyakini kebenarannya. Seperti Abd. Karim Al-Jiliy mengarang kitab Al-Insanul
    Kamil fi Ma'rifatil Awakhir wal Awail
    . Dan Ibnu Arabi (638 H) menulis kitab Al-Futuhatul Makkiyyah.
  5. Untuk menafsiri ayat atau untuk mengatakan derajat hadits tidak perlu melalui metode isnad (riwayat), namun cukup dengan kasyf sehingga terkenal ungkapan di kalangan mereka
    "Hatiku memberitahu aku dari Tuhanku." Atau "Aku diberitahu oleh Tuhanku dari diri-Nya sendiri, langsung tanpa perantara apapun."

Sehingga akibatnya banyak hadits palsu menurut ahli hadits, dishahihkan oleh ahli kasyf (tasawwuf) atau sebaliknya. Dari sini kita bisa mengetahui mengapa ahli hadits (sunnah) tidak pernah bertemu dengan ahli kasyf (tasawwuf).

Bantahan Singkat Terhadap Kesesatan di atas

  1. Kasyf atau ilham tidak hanya milik ahli tasawwuf. Setiap orang mukmin yang shalih berpotensi untuk dimulyakan oleh Allah dengan ilham. Abu Bakar radhiallahu anhu diilhami oleh Allah bahwa anak yang sedang dikandung oleh isterinya (sebelum beliau wafat) adalah wanita. Dan ternyata ilham beliau (menurut sebuah riwayat berdasarkan mimpi) menjadi
    kenyataan. Ibnu Abdus Salam mengatakan bahwa ilham atau ilmu Ilahi itu termasuk sebagian balasan amal shalih yang diberikan Allah di dunia ini. Jadi tidak ada dalil pengkhususan dengan kelompok tertentu, bahkan dalilnya bersifat umum, seperti sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasalam:
    "Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui." (Al-Iraqy berkata: HR. Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah dari Anas radhiallahuanhu, hadits dhaif).
  2. Yang benar menurut Ahlusunnah wal Jama'ah adalah Nabi Khidhir alaihissalam memiliki syari'at tersendiri sebagaimana Nabi Musa alaihissalam. Bahkan Ahlussunnah sepakat kalau Nabi Musa alaihissalam lebih utama daripada Nabi Khidhir alaihissalam karena Nabi Musa alaihissalam termasuk Ulul 'Azmi (lima Nabi yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang tinggi, yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad).

    Adapun pernyataan Abu Yazid, maka itu adalah suatu kesalahan yang nyata karena Nabi shallallahu 'alaihi wasalam hanya mewariskan ilmu syari'at (ilmu wahyu), Al-Qur'an dan As-Sunnah. Nabi mengatakan bahwa para ulama yang memahami Al-Kitab dan As-Sunnah
    itulah pewarisnya, sedangkan anggapan ada orang selain Nabi shallallahu 'alaihi wasalam yang mengambil ilmu langsung dari Allah kapan saja ia suka, maka ini adalah khurafat sufiyyah.
  3. Anggapan bahwa ilmu syari'at itu hijab adalah sebuah kekufuran, sebuah tipu daya syetan untuk merusak Islam. Karena itu, tasawwuf adalah gudangnya kegelapan dan kesesatan. Sungguh sebuah sukses besar bagi iblis dalam memalingkan mereka dari cahaya Islam.
  4. Anggapan bahwa dengan "ilmu laduni" sudah cukup adalah kebodohan dan kekufuran. Seluruh ulama Ahlussunnah termasuk Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengatakan: "Setiap hakikat yang tidak disaksikan (disahkan) oleh syari'at adalah zindiq (sesat)."
  5. Inilah penyebab lain bagi kesesatan tasawwuf. Banyak sekali kesyirikan dan kebid'ahan dalam tasawwuf yang didasarkan kepada hadits-hadits palsu. Dan ini pula yang menyebabkan orang-orang sufi dengan mudah dapat mendatangkan dalil dalam setiap masalah karena mereka menggunakan metode tafsir bathin dan metode kasyf dalam
    menilai hadits, dua metode bid'ah yang menyesatkan.

Tiada kebenaran kecuali apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:

"Wahai manusia belajarlah, sesungguhnya ilmu itu
hanya dengan belajar dan fiqh (faham agama) itu hanya dengan bertafaqquh
(belajar ilmu agama/ilmu fiqh). Dan barangsiapa yang dikehendaki baik oleh
Allah, maka ia akan difaqihkan (difahamkan) dalam agama ini."

(HR. Ibnu Abi Ashim, Thabrani, Al-Bazzar dan Abu Nu'aim, hadits hasan).
(Abu Hamzah As-Sanuwi).

Maraji':

  1. Al-Fathur Rabbaniy, Abdul Qadir Al-Jailani (hal. 159, 143, 232).
  2. Al-Fatawa Al-Haditsiyah, Al-Haitamiy (hal. 128, 285, 311).
  3. Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali (jilid 3/22-23) dan (jilid 1/71).
  4. At-Tasawwuf, Muhammad Fihr Shaqfah (hal. 26, 125, 186, 227).
  5. Fathul Bariy, Ibnu Hajar Al-Asqalaniy (I/141, 167).
  6. Fiqhut Tasawwuf, Ibnu Taimiah (218).
  7. Mawaqif Ahlusunnah, Utsman Ali Hasan (60, 76).
  8. Al-Hawi, Suyuthiy (2/197).

Dipetik dari :http://paguyubanpulukadang.forumotions.com/

1 comment:

Anonymous said...

Saya pernah bermimpi yang pelik,
dalam mimpi tersebut saya menaiki kapal terbang dan terbang ke sebuah daerah. Di daerah tersebut hampir keseluruhan kedai makan menjual daging harimau sebagai makanan. Mereka menghiris daging harimau hingga separuh badan untuk dimakan. Saya berasa pelik mengenai mimpi ini. boleh uztaz terangkan serba sedikit mengenai mimpi ini.

Blog/web Rawatan

My Favourite

Expose Mistik part-1

Expose Mistik Part 2

Expose Mistik Part 3

Teknik Tidurkan Jin



Senarai Perawat Luar Negeri

KLINIK RUQYAH DI LUAR NEGERI





  • Jordan
  • "Ayesh Quran: Cell: 00962795576723, ayeshquran@yahoo.com (Taibeh, Irbed, Jordan)
  • UK
    • Abu Junaid: 07834326225 (Birmingham and surrounding areas, UK)
    • Abdul Jabbaar: 07976918576 (Huddersfield and surrounding areas, UK)
    • Abu Abdullah As-Salafi: 07737557330 (Birmingham, UK)
    • Abu Abdullah: Ruqyashariyah@yahoo.co.uk, http://groups.yahoo.com/group/RuqyaShariyah/
    • Zaid : 07985667618 (Leicester, UK)
    • Sheikh Abu Hanifah (appears on the Islam Channel Q&A): 0208 471 5766 (London, UK)
    • Ibrahim At-turki: 07719380579 (Hertfordshire, North London)
  • USA
    • Abdulhakim Alhiyafi: (615) 668-2522 (Dallas, Tx 76107), the sheikh works in Sharia Academy and he travels to other states frequently.
    • Ahmad Al-Jabry: (313) 384-4509 (Dearborn, Mi 48126)
  • Germany
    • Abu Sufian: 01625365432 (Bonn)
  • Bosnia and Herzegovina
  • Morocco
  • Pakistan
    • Iqbal Salafi: TEL: 0092 51 5537998 (7AM-3PM PST), Mobile:0092 3335115646, Kashmiri Bazaar near masjid Darus Salaam, Ahl Hadith (RAWALPINDI-PAKISTAN)
  • Egypt
    • Waheed Abdul-Salam Balo: 0020105061850 (Egypt)
  • Yemen
    • Muhammad Al-Imam center (Ma'bar, Yemen)
    • Abdul-Qadir Al-Qudsy center (Al-Qadisiyah, San'a', Yemen)
  • Saudi Arabia
    • Abdul-Azeez Abu Djeen: phone: 4265211, cell: 055415020 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Muhammed Al-Subai'y: 055216484 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Abdul-Azeez bin Jdeed: 055425132 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Abu Abdullah: 054264125 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Abdullah As-Sadhan: 055261525 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Nasir Armeeh: phone: 055425132, cell: 055212184 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Abdullah Fahd Arsheedy: 0557556976 , 0557992665 (Al-Kharj, Saudi Arabia)
    • Khalid Al-habashy: the imam of Masjid Al-Sulayman (Jeddah, Saudi Arabia)
    • Munair Arab: (+966) 555708580, www.alroqia.com (Jeddah, Saudi Arabia)
    • Abdul-Azeez Muhammed Al-Kharmy: cell: 055663850, aziz1123@hotmail.com (Jeddah, Saudi Arabia)
    • Saleh An-Nah-Has: 0506575057 (At-Ta'ef, Saudi Arabia)
    • Ahmed Ard-dady: office: 048229319, cell: 0505302026 (Al-Madinah Al-Munawwarah, Saudi Arabia)
    • 'a'edh Al-Sharary: cell: 053650839 (Tabarjal, Saudi Arabia)
    • Sa'eed Al-Qahtany: 055759590 (Riyadh, Saudi Arabia)
    • Abu Mohammed Arsainy: 055143121 (Buraydah, Saudi Arabia)
    • Khalaf Aal-Baker: 054407544, (Al-aziziyah, Saudi Arabia)
    • Muhammed Al-ataiby: 052388818, 054449429 (Al-Khalidiyah, Saudi Arabia)
  • Kuwait
    • Abdullah Al-hadad: 3842452 (Al-Green, Kuwait)
    • Faysal Al-'anzy: 9279496 (As-Sableekhat, Kuwait)
    • Hady Al-'anzy: 9009019 (Al-Jahra', Kuwait)
    • Mohammed Al-Qaysi: 7989066 (Great Mubarak, Kuwait)
    • Abu Osamah: 7040056 (Kuwait)
  • UAE
    • Salah Abdul-Qader: 050/6111706 (Abu Dhabi, UAE)